Kebijakan The Fed Menentukan Harga Emas

Kebijakan The Fed Menentukan Harga Emas

Kebijakan The Fed Menentukan Harga Emas Harga emas (XAU/USD) memperlihatkan penekanan jual mendekati pembukaan pasar Selasa (8/7) pagi, sesudah berita penangguhan implementasi biaya import bolak-balik oleh pemerintah Presiden AS Donald Trump. Awalannya direncanakan berlaku pada 9 Juli, biaya baru sekarang akan diaplikasikan pada 1 Agustus. Penangguhan ini sementara menahan ketertarikan junitoto membeli logam mulia, sekalian tingkatkan daya magnet Dolar AS di tengah-tengah likuiditas yang berkurang saat sebelum liburan perayaan Hari Kemerdekaan.

Dari segi teknikal, riset Dupoin Futures Indonesia, Andy Nugraha menulis meskipun harga sebelumnya sempat terevisi, signal bullish perlahan-lahan mulai ada kembali. Skema candlestick terkini menunjukkan serangkaian higher low dan higher high, sedangkan Moving Average periode pendek memperlihatkan kecondongan naik melalui garis MA periode menengah. Menurut Andy, gerakan ini mengisyaratkan jika penekanan membeli sedang membuat dasar, walau sentimen pasar masih tetap dikontrol oleh ketidakjelasan geopolitik dan peraturan moneter global.

Prediksi gerakan harian memperlihatkan jika jika penekanan bearish bersambung, XAU/USD dapat tergerak ke arah tingkat dukungan disekitaran US$ 3.276 per troy ounce. Tetapi, seandainya harga tidak berhasil tembus batasan bawah itu dan malah membal, prospect rebound ke arah US$ 3.343 lebar terbuka. Trader dianjurkan untuk memakai ke-2 tingkat ini sebagai referensi titik masuk atau keluar posisi, sambil menyimak tanda teknikal untuk verifikasi signal.

Dalam pada itu, peraturan perdagangan AS menjadi lagi sorotan pasar sesudah Trump tanda-tangani perintah eksekutif yang tunda bea tambahan pada import, memberikan interval untuk partner dagang seperti Jepang, yang hendak dikenai biaya 25%, dan Korea Selatan sejumlah 30%. Penangguhan ini, walau tidak dengan cara resmi disebutkan interval 90 hari, memberi peluang untuk beberapa negara berkaitan untuk membicarakan kembali persyaratan dagang dan kurangi dampak negatif perselisihan yang bertambah luas.

Baca Juga : Mall Of Indonesia Menyambut Menteri Lingkungan Hidup

Keadaan risk-on mulai berasa di beberapa aset beresiko, menekan keinginan pada safe-haven mirip emas. Index Dolar AS (DXY) sebelumnya sempat terevisi dari pucuk mingguan 97,66 ke range 97,35, tetapi kuat lagi saat aktor pasar mengolah data ekonomi terkini dan pengakuan dari petinggi Federasi Reserve. Pengokohan Dolar ini makin meredam pergerakan peningkatan emas, karena emas yang dipandang dalam Greenback menjadi relatif tambah mahal untuk pemegang mata uang lain.

Investor sekarang mengincar publisitas risalah rapat Federasi Open Pasar Committee (FOMC) masa Juni yang hendak keluar Rabu (9/7). Document itu diyakinkan akan mengutarakan argument beberapa pembikin peraturan dalam memilih untuk menjaga suku bunga di antara 4,25%-4,50%, atau buka pintu untuk kelonggaran selanjutnya. Disamping itu, data Produksi Industri Jerman per Mei yang tumbuh 1,2% menambahkan kepercayaan diri perbaikan perekonomian Eropa, sekalian menambahkan penekanan pada logam mulia dalam kompetisi dengan beberapa aset berimbal hasil.

Dengan memadankan deskripsi teknikal yang memperlihatkan kekuatan pembalikan harga, pedoman hidup zulfikar arse sadikin keadaan perdagangan internasional yang terus berkembang, dan peraturan moneter yang tetap menanti signal kuat, perkiraan harga emas di hari ini bergerak dalam bentang US$ 3.276 sampai US$ 3.343. Aktor pasar disarankan untuk dengan aktif mengawasi tiap launching data dan perubahan geopolitik, ingat fluktuasi yang dapat bertambah bersamaan berjalannya minggu.